TREND KILLER, by Syahmedi Dean
Penulis lifestyle yang satu ini sudah pernah bertindak sebagai redaktur di beberapa majalah terkemuka Indonesia. Sekarang, tulisannya yang menyoal tips dan trick lifestyle Jakarta, bisa di temukan di majalah AREA setiap edisinya.
TREND KILLER
Trend Killer, istilah fashion untuk orang yang ‘membunuh’ kejayaan sebuah trend. Di Inggris Raya, sosok yang dicap TK adalah Victoria Beckham. Jadi, kalau muncul trend memakai paduan tank dress mini (gaun bersiluet segi empat) dan legging, lalu Victoria memakainya dan tertangkap kamera media, maka sehangat apapun trend tersebut, segepok socialite dan fashion forwarder di London akan segera meninggalkan trend tersebut. Trend langsung ‘mati’.
Victoria terlalu ‘trying hard’ untuk jadi fashionable, terlalu well-cordinated, terlalu perfect (plus suami yang sukses tidak tanggung-tanggung). Saat ini, fashion tidak berpihak pada perfection. Fashion lebih berpihak pada Kate Moss yang hidupnya campuran sukses dan hancur, cantiknya biasa saja, pakaiannya easy (malas-malasan), tapi setiap apa yang ia pakai dan tertangkap kamera akan langsung dicari di eBay atau di mana saja. Kate pernah bepergian dengan memegang botol plastik bening berisi air mineral, tak lama kemudian Chanel melansir tas jalinan tali untuk menenteng botol air mineral.
Di Indonesia-slash-Jakarta, belum ada sosok yang bisa dicap trend killer (boro-boro, mungkin trend yang masuk ke Jakarta sudah mati mengenaskan duluan, terserang asap bakaran hutan dan Singapore Great Sale). Namun, indikasi ‘pembunuhan’-nya ada. Biasanya terjadi karena budaya ‘apa-apa harus bareng-bareng’ dan ‘dress code-dress code-an’.
Misalnya, trend legging saat ini. Kalau yang pakai cuma satu orang, it looks okay. Tapi kalau memakainya rombongan karena janjian biar seru, wah, hasilnya seperti bertemu ibu-ibu jam 11 siang di kawasan Mangga Dua—yang baru pulang aerobik dengan lagu Peterpan Ada Apa Denganmu yang sudah di-remix jadi ‘ajeb-ajeb’. Mereka belum sempat ganti baju, tapi sudah bersosialisasi pakai legging neon, celana jeans kutung, dan jaket pink. Beberapa minggu lalu di acara Selebriti Nge-Jam di ANTV, pembawa dan pengisi acara (dari Endita sampai Dewi Persik) memakai celana ketat ini, acaranya jadi Selebriti Nge-Legging. Oh obituary.
Send E-mail to DEAN
4 comments:
namanya juga trend. kalo yang ngelakonin cuman 1 ato 2 orang bukan trend namanya.
mungkin dari situ muncul kata trendi buat orang2 yang seneng mengikuti trend. daripada trendi, gw lebih milih kata fashionable. ga harus selalu mengikuti trend untuk menjadi fashionable.
nah itu dia,,buat gue secara pribadi.Trend is wad people doesn't wear.paling males kalo hang out,dari rumah sudah ngerasa paling hot,gaya, dan up to minutes sendiri tiba2 sampe di tempat nya,,ettdaahhh....kalah "baby doll" sama yang lain,,huahaha,,makanya,fashionista*hahaha* mending beli majalah mode keluaran luar,,inget bukan yg lisensi,,biar ga kayak persatuan kodi indonesia,,btw,,gue suka tuh buku2nya Syahmedi,,great work,dude.By: meaningfull_dn@plasa.com
Loh bukannya keren tuh legging.....
mungkin elo aja ngiri ga bisa make sambil hangout.....
kayanya elo pingin ya pake legging ya......
gpp kok gue support elo....,emansipasi sih boleh aja..... g ada yg larang elo kok.....
banyak tuh milis yg cowo (normal, walaupun sudah berkeluarga) yg suka sama legging, pantyhose, stocking ( in english, adorable)ada juga yg memakainya memang karena enak dipakai kok....
kalo elo malu malu coba aja deh elo mulai dari olahraga kaya jogging,biking dll yg outdoor pakai panyhose/legging panjang semata kaki, dilapisi bike pants.
ok ini tips dari girl.
hahahaha...
legging season sih emang nggak da salahnya kali mas Dean. tapi, memiliki karakter sendiri sih lebih baik kali ya?! saya suka dandanan yang unik. even semua orang bilang dia norak, nerd or what ever that name, tetap saja dia memiliki karakter di mata saya. jadi, mungkin kalo saya sih neutral ajah! :D. selama itu looks good, there's nothing wrong with those legg...
Post a Comment